RADAR SPORT.ID – Pelatih Juventus, Thiago Motta, mengaku sempat kesal karena para pemainnya terlalu menghormati Inter Milan di babak pertama.
Juventus sukses memberikan kekalahan ketiga bagi Inter musim ini setelah menang 1-0 lewat gol tunggal Francisco Conceição di babak kedua.
Kemenangan ini juga menggagalkan upaya Nerazzurri untuk merebut puncak klasemen dari Napoli, sekaligus mengangkat Juventus ke peringkat empat.
Baca Juga:Henrikh Mkhitaryan Bingung Inter Dikalahkan Juventus: Kami Tidak Tahu Apa yang Terjadi Tahun IniRakyat Mesir Kini Punya Dua Bintang Liga Inggris: Omar Marmoush Layak Dianggap sebagai Pewaris Salah
Meski demikian, Juventus sempat mengalami kesulitan menghadapi Inter di babak pertama.
Mereka hampir kebobolan setelah Mehdi Taremi melepaskan tembakan salto yang nyaris berbuah gol.
Selain itu, Inter juga memiliki beberapa peluang emas, termasuk tembakan Denzel Dumfries yang membentur tiang dan sepakan Lautaro Martínez yang melayang jauh di atas mistar gawang Michele Di Gregorio.
Dalam wawancara dengan DAZN, Thiago Motta menjelaskan alasan mengapa timnya tampil kurang meyakinkan di babak pertama.
“Di babak kedua, kami memiliki energi yang berbeda. Di babak pertama, kami terlalu menghormati Inter. Jika Anda tidak merebut bola dan tidak bermain sepak bola dengan baik, Anda tidak akan menang,” ujar Motta.
Motta juga memuji penampilan Kephren Thuram dan Manuel Locatelli, serta menegaskan bahwa kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Juventus dalam persaingan musim ini.
“Kekuatan tim adalah bermain dengan kualitas. Kephren Thuram bermain sangat baik, dan Locatelli memberikan kontribusi besar saat masuk ke lapangan,” jelasnya.
Baca Juga:Juventus vs Inter Milan: Duel Klasik Tim yang Selalu Dililit Utang dalam Lima Tahun TerakhirVictor Osimhen Lebih Dekat ke Manchester United daripada Arsenal atau Chelsea
“Kemenangan ini penting bagi kami, tetapi kami harus pantas mendapatkannya. Di babak pertama, Inter lebih unggul. Saya tidak percaya pada keberuntungan,” lanjutnya.
Terakhir, Motta mengaku tidak terlalu memikirkan apakah kemenangan atas Inter akan membuatnya lebih disukai oleh para penggemar Juventus, yang dikenal sangat vokal dalam mendukung timnya.
“Apakah saya telah masuk ke hati mereka? Saya tidak tahu. Saya tidak melakukan pekerjaan ini untuk menyenangkan siapa pun. Saya hanya ingin memainkan sepak bola yang bagus untuk meraih kemenangan,” pungkasnya.