RADARSPORTS.ID – Fabio Quartararo pertanyakan kebijakan FIM Stewards soal Sprint Race MotoGP. Bagi dia, Sprint Race MotoGP adalah hutan yang berbahaya.
Catatan yang memprihatinkan setelah GP Portugal. Pol Espargaro sudah terluka parah pada Jumat di sesi latihan kedua (paru-paru bocor, rahang patah, tulang belakang retak). Di sprint Race, Luca Marini menabrak rekan setim Ducati-nya Enea Bastianini. Yang patah tulang bahunya setelah tabrakan yang keras.
Kemudian pada hari Minggu. Kecelakaan yang dipicu oleh Marquez di tikungan ketiga putaran ketiga menjadi sorotan besar. Marc Marquez sendiri terluka pada ibu jari. Miguel Oliveira mengalami cedera tendon dan memar parah di paha dan pinggul. Jorge Martin patah satu jari kakinya. Bintang muda Pramac-Ducati tetap melakukan perjalanan ke Argentina, namun keempat korban lainnya harus absen.
Baca Juga:Valentino Rossi Mengungkap Alasan Pensiun dari MotoGPJorge Martin: Marc Marquez Mematahkan Jari Kaki Saya
“Ada 37 poin dalam satu akhir pekan” kata Fabio Quartararo dengan bahu terangkat ketika ditanya. “Setiap orang ingin mengumpulkan sebanyak mungkin poin. Jadi Anda harus berada di batas, dan jika Anda berada di batas, Anda juga lebih dekat untuk membuat kesalahan atau berbenturan dengan pembalap lain.”
Juara dunia tahun 2021 membawa aspek lain ke dalam permainan. “Setelah dua hari uji coba yang kami lakukan di Portimao, semua orang mulai berada di batas di FP1. Jika Anda melihat kecepatan di balapan. Lap terakhir saya mendekati lap tercepat saya dari tahun sebelumnya. Saya percaya kecepatan kami sangat cepat sepanjang akhir pekan, “tegas pemenang GP Portugal tahun lalu.
Tentu saja Quartararo juga ditanya tentang insiden yang banyak dibahas ketika Marc Marquez menabrak Miguel Oliveira di fase awal balapan utama. “Itu di batas, tapi bisa terjadi. Tapi ya, itu sangat sulit,” kata si pemuda Prancis itu.