Ken Kawauchi, Pembawa Sukses Suzuki Gabung Honda

Ken Kawauchi
Ken Kawauchi resmi bergabung dengan Honda setelah Suzuki mengundurkan diri dari MotoGP.
0 Komentar

RADARSPORTS.ID – Ken Kawauchi, pembawa sukses Suzuki resmi gabung dengan Honda di MotoGP 2023. Dua minggu lalu diumumkan bahwa Ken menjadi technical director HRC untuk proyek MotoGP 2023.

Setelah Suzuki resmi mengundurkan diri dan bergabung bersama Honda, Ken kemudian beraksi untuk pertama kalinya di trek balap bersama tim uji Honda Stefan Bradl di Jerez.

Livio Suppo bekerja sama dengan Kawauchi tahun lalu sebagai manajer tim Suzuki Ecstar, tetapi pada saat yang sama orang Italia itu mengetahui cara kerja Honda dengan sangat baik.

Baca Juga:Gigi Konser di Lima Kota, Catat Tanggal dan Harga TiketnyaSerial The Last of Us (TLoU) Berlanjut ke Musim Kedua

Karena dia bekerja untuk pabrikan sepeda motor terbesar dunia di MotoGP dari 2010-2017.

Berbicara tentang posisi lama dan baru Kawauchi, Suppo mengatakan kepada motogp.com. “Ken adalah Direktur Teknis Suzuki, yang berarti bahwa semua teknisi tim harus mengirimkan laporan mereka setelah setiap sesi latihan dan setelah setiap balapan,” ujar dia.

“Dia menjalankan pertemuan teknis, jadi dia sangat pandai mengumpulkan informasi dan meneruskannya ke pabrik,” sambung Suppo.

Menurut dia, tidak mudah, terutama bagi pabrikan Jepang, untuk mendapatkan informasi dari lintasan ke pabrik dan dari pabrik ke lintasan. “Ini adalah bagian yang sangat penting dari pekerjaan. Sangat penting bahwa mereka memiliki visi yang sama dan orang-orang di jalur mempercayai orang-orang di pabrik dan sebaliknya,” ucap dia.

“Jika mereka tidak memiliki ide yang sama, itu akan menjadi bencana bagi perkembangan motor,” pungkasnya, menjelaskan.

Kelebihan Ken kawauchi saat Bersama Suzuki

Suppo melihat dua kelebihan utama di Kawauchi. “Pertama, dia telah membuktikan bahwa dia sangat baik dalam pekerjaannya. Kedua, dia memiliki karakter yang baik. Saya pikir empati sangat penting dalam peran seperti ini,” tuturnya.

Pasalnya, para insinyur di lintasan dan rekannya di Jepang tidak selalu memiliki ide yang sama. “Para insinyur di lintasan bisa melewatkan sesuatu yang mereka pahami di pabrik dan sebaliknya. Empati dan kemampuan bekerja dengan kedua kelompok sangat penting. Dan saya pikir Ken bisa melakukannya,” tegas Suppo.

0 Komentar