10 Legenda Ajax Terhebat Sepanjang Masa

10 Legenda Ajax Terhebat Sepanjang Masa
MASA KEJAYAAN. Superstar Johan Cruyff (duduk, kedua dari kanan) berpose bersama skuad Ajax. FOTO: Twitter Squawka Football
0 Komentar

Frank Rijkaard

Pada akhir waktunya di Ajax, Frank Rijkaard telah memenangkan lima gelar liga, tiga Piala KNVB, Liga Champions dan Piala Winners Eropa.

Dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan hebat di generasinya, Rijkaard membuat lebih dari 300 penampilan untuk klub setelah melakukan debutnya di usia 17 tahun.

Pertandingan terakhirnya untuk Ajax adalah kemenangan final Liga Champions pada 1995, yang mengukuhkan tempatnya sebagai legenda klub.

Baca Juga:Seberapa Penting Dani Alves bagi Barcelona?Newcastle Ingin Mempreteli Skuad Inter dan Lazio

Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp adalah salah satu pemain paling berbakat secara teknis yang muncul dari Ajax—dan itu bukan prestasi yang berarti.

Karier gemilang pria asal Belanda itu telah membuatnya dilantik ke dalam FIFA Hall of Fame, setelah membuat lebih dari 230 penampilan untuk klub masa kecilnya sebelum meraih sukses besar bersama Arsenal.

Bergkamp memenangkan Eredivisie, dua Piala KNVB, Piala Winners Eropa dan Piala UEFA dengan tim Belanda dan secara pribadi dilatih oleh Cruyff selama waktunya di Amsterdam.

Frank de Boer

Akan sulit untuk menemukan bek dengan kemampuan teknis yang lebih baik dari Frank de Boer.

Dia menghabiskan 11 musim di Belanda, bermain 431 pertandingan untuk Ajax dan memenangkan lima gelar liga, Piala KNVB dua kali, Liga Champions, Piala UEFA dan Piala Super.

Sjaak Swart

Sjaak Swart masih memegang rekor sebagai pemain Ajax dengan penampilan terbanyak—tampil 603 kali untuk klub.

Winger Swart adalah produk lokal yang kemudian mencetak lebih dari 200 gol untuk tim masa kecilnya.

Baca Juga:Alves Ingin Beri Barca Gelar Juara Meski Tanpa MessiMenanti Keganasan Romelu Lukaku

Dia memainkan peran penting dalam tujuh kemenangan gelar liga dan juga merupakan bagian dari tim terkenal yang mengangkat tiga Piala Eropa berturut-turut di awal 1970-an.

Edwin van der Sar
0 Komentar