Pada Juli 2020, pemerintah mengeluarkan dana Rp400 miliar untuk persiapan Piala Dunia 2023. Kementerian PUPR juga mengeluarkan Rp489 miliar untuk merenovasi stadion.
Pada Juni 2022 Kemenpora mengalokasikan dana Rp500 miliar untuk persiapan Piala Dunia U-20 2023. Dengan demikian total kerugiannya ialah mencapai Rp1,4 triliun.
Pariwisata dan UMKM Terancam
Sektor pariwisata ke enam kota calon penyelenggara Piala Dunia sudah pasti mengalami kerugian atas pembatalan menjadi tuan rumah ini. Terlebih para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang sudah mempersiapkan untuk menyambut ajang bergengsi tingkat dunia ini.
Baca Juga:Simak 4 Faktor Penyebab Lemas Saat Puasa!Waspada! Ini Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gibran Rakabuming Raka, selaku wali kota Solo yang juga menjadi salah satu tempat untuk pelaksanaan piala dunia U-20 2023 menyatakan bahwa momentum ini tidak hanya soal sepak bola. Ia menyatakan bahwa sebenarnya ini berperan dalam menjaga keberlangsungan dan meningkatkan ekonomi.
“Ini bukan masalah sepak bola saja tetapi juga perputaran roda ekonomi di Kota Solo. Jika ada Piala Dunia dan kami mendapat kesempatan menjadi tuan rumah untuk babak final, maka akan luar biasa,” Tutur Gibran sebelum Piala Dunia U-20 dibatalkan.