RADAR SPORTS.ID – Luigi De Siervo, CEO Lega Serie A, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa ekspansi Liga Champions dapat merugikan Serie A secara ekonomi di masa depan.
Berbicara dalam sebuah diskusi di Hotel Sheraton, Milan, De Siervo menyoroti bahwa semakin besar Liga Champions, semakin banyak penonton yang akan tertarik ke kompetisi tersebut, yang pada akhirnya dapat mengurangi jumlah pemirsa Serie A.
Menurutnya, pendapatan tambahan yang dihasilkan oleh Liga Champions kemungkinan besar akan diambil dari anggaran penyiaran yang sebelumnya dialokasikan untuk liga domestik.
Baca Juga:AC Milan Masuk Mode Panik Jelang Derby Melawan Inter: Semua Pemain Masuk Daftar JualRuang Ganti AC Milan Terbakar Jelang Derby Kontra Inter: Pemain Tidak Suka Metode Sergio Conceição
Artinya, hak siar Serie A akan mengalami penurunan, berdampak pada pemasukan klub-klub Italia.
De Siervo juga menyoroti dampak finansial yang tidak seimbang bagi klub-klub yang berpartisipasi di Liga Champions.
“Klub yang bermain di Liga Champions mendapatkan pendapatan lebih besar dan dapat menggunakannya untuk membeli pemain-pemain terbaik,” ujarnya.
Ia melihat hal ini bisa menciptakan ketimpangan dalam kompetisi domestik, di mana tim yang lebih kecil semakin sulit bersaing.
Jika tren ini berlanjut tanpa adanya langkah penyeimbangan, Serie A berisiko kehilangan daya tarik dan nilainya dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, De Siervo menekankan pentingnya strategi ekonomi yang dapat memastikan Serie A tetap kompetitif di tengah perubahan lanskap sepak bola Eropa.
De Siervo juga mengakui bahwa Serie A telah tertinggal dalam memanfaatkan globalisasi pasar sepak bola.
Baca Juga:Hasil Undian Babak Playoff Liga Champions: Feyenoord vs AC Milan dan Manchester City vs Real MadridAC Milan dan Inter Kompak Lawan Pemimpin Curva: Siapkan Tuntutan Ganti Rugi
“Pasar televisi olahraga telah berubah, dan di masa lalu kami tidak cukup cerdas untuk memanfaatkannya. Beberapa pesaing kami berasal dari bekas kerajaan kolonial yang memiliki jaringan global yang lebih kuat,” katanya, dikutip dari Calciomercato.
Namun, ia menegaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Serie A telah mulai mengejar ketertinggalan.
Hak siar kini menjadi sumber daya utama, dan liga Italia mulai bergerak menuju konsep sebagai perusahaan media dengan memproduksi konten internal secara berkelanjutan.
De Siervo menyebut bahwa pertumbuhan Liga Champions bisa semakin melemahkan liga domestik karena aliran dana besar yang tersedot ke kompetisi Eropa.
“Ini paradoks, tetapi dari sudut pandang ekonomi, orang seperti saya seharusnya berharap tidak ada klub Italia yang finis di peringkat kedua,” paparnya, menyinggung dampak finansial bagi klub yang hanya mengandalkan pendapatan dari liga domestik.