RADARSPORT.ID – Suasana di ruang ganti AC Milan memanas jelang derby melawan Inter Milan.
Situasi semakin tegang di tengah tekanan besar dan mendekati penutupan jendela transfer musim dingin pada 3 Februari tengah malam.
Laporan dari La Repubblica mengungkap bahwa metode kepelatihan Sergio Conceição mulai menuai ketidakpuasan di kalangan pemain yang yang bisa berdampak pada performa tim di laga-laga penting mendatang.
Baca Juga:Hasil Undian Babak Playoff Liga Champions: Feyenoord vs AC Milan dan Manchester City vs Real MadridAC Milan dan Inter Kompak Lawan Pemimpin Curva: Siapkan Tuntutan Ganti Rugi
Kemenangan atas Inter Milan di Piala Super Italia di Arab Saudi kini hanya tinggal kenangan.
Kekalahan mengejutkan dari Dinamo Zagreb di Liga Champions membuka kotak Pandora, menguak konflik internal yang telah lama terpendam.
Menurut La Repubblica, sejumlah pemain Milan tidak menyukai pendekatan keras Conceição.
Mereka merasa kurang nyaman dengan metode pelatihan, gaya komunikasi, serta beberapa keputusan kontroversial pelatih asal Portugal tersebut.
Salah satu insiden yang mencerminkan ketegangan ini adalah perselisihan antara Sergio Conceição dan Álvaro Morata, yang terjadi setelah Morata bertengkar dengan Davide Calabria beberapa hari sebelumnya.
Ketegangan tidak berhenti di situ, karena kabarnya pemain lain seperti Christian Pulisic dan Theo Hernández juga tidak puas dengan pendekatan Conceição.
Beberapa pemain menganggap tindakan pelatih terlalu berlebihan dan mulai mempermasalahkan omelan keras yang terjadi dalam pertemuan teknis.
Baca Juga:La Gazzetta: Como Ajukan Tawaran Sensasional untuk Theo HernandezAC Milan Korbankan Alvaro Morata demi Datangkan Santiago Gimenez
Keputusan disipliner yang ketat, termasuk keberangkatan bus lebih awal sebelum laga melawan Parma, juga dilaporkan membuat pemain merasa frustrasi.
Di tengah situasi panas ini, peran Zlatan Ibrahimovic sebagai penasihat klub juga menjadi sorotan.
Dalam laga melawan Dinamo Zagreb, Ibra kedapatan meneriaki para pemain Milan di akhir pertandingan, menunjukkan ketidakpuasan terhadap mentalitas tim.
Namun, tindakan ini justru menambah ketegangan, karena tidak semua pemain menyukai intervensi mantan bintang Milan itu.
Dengan atmosfer yang semakin tidak kondusif, perubahan dalam skuad tampaknya tak terhindarkan dan sejumlah nama berpotensi hengkang sebelum jendela transfer ditutup pada 3 Februari.
Álvaro Morata dan Davide Calabria disebut sebagai pemain yang kemungkinan besar akan pergi lebih dulu, sementara lebih banyak pemain diprediksi bakal hengkang pada musim panas mendatang.