Adriano, Sang Kaisar yang Jatuh karena Miras Santika

Adriano, Sang Kaisar yang Jatuh karena Miras Santika
Adriano Leite Ribeiro. FOTO: Instagram adrianoimperador
0 Komentar

Kematian Sang Ayah

Sembilan hari kemudian, ayahnya, Almir, meninggal karena serangan jantung.

Kematian sang ayah memukulnya dengan keras. Dia tidak siap menerima kenyataan pahit itu. Biar bagaimana pun, sosok sang ayah amat berarti dalam kehidupannya. Berkat sang ayah, motivasinya menjadi pesepak bola tumbuh subur.

”Hanya aku yang tahu seberapa parah aku menderita,” ujar Adriano sebagaimana dikutip dari Goal.

Baca Juga:Ramos Siap Debut Bersama PSGLiverpool vs Arsenal: Mo Salah Hobi Jebol Gawang Arsenal

”Kematian ayahku meninggalkan lubang yang sangat besar. Aku merasa sendirian dan aku menyendiri ketika dia meninggal. Aku sedih dan depresi di Italia, dan saat itulah aku mulai minum,” tuturnya.

“Saat itu, saya hanya merasa senang ketika saya minum,” kata Adriano dalam wawancara tahun 2017. “Saya hanya bisa tidur jika saya minum. Pelatih Inter saat itu Roberto Mancini dan rekan satu tim saya memperhatikan bahwa saya mabuk ketika saya tiba untuk latihan. Saya takut datang terlambat. Jadi saya tidak tidur dan pergi latihan dalam kondisi mabuk. Saya tidur di departemen medis dan Inter harus memberi tahu wartawan bahwa saya menderita sakit otot,” tuturnya.

Mantan rekan setimnya di Inter Milan Javier Zanetti mengatakan para pemain tahu betapa Adriano sedang berjuang melanjutkan kariernya. Mereka mencoba membantunya.

“Adriano memiliki seorang ayah yang sangat menjaganya dan menjaganya tetap dalam antrean. Namun kemudian sesuatu yang tak terbayangkan terjadi. Dia mendapat telepon dari Brasil dan diberitahu bahwa ayahnya telah meninggal,” ujar Zanetti.

“Aku melihatnya menangis. Dia melemparkan telepon ke bawah dan mulai berteriak. Sejak hari itu, Presiden Inter Massimo Moratti dan saya memutuskan untuk menerima dia seperti saudara dan melindunginya,” kata Zanetti.

“Dia terus bermain sepak bola, mencetak gol dan menunjuk ke langit, mendedikasikannya untuk ayahnya. Namun setelah panggilan telepon itu, tidak ada yang sama. Ivan Cordoba menghabiskan satu malam bersamanya dan berkata, ‘Adri, Anda adalah campuran dari Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic’. Apakah Anda sadar bahwa Anda bisa menjadi pemain terbaik yang pernah ada?’ Namun kami tidak pernah berhasil menariknya keluar dari depresi,” tuturnya.

0 Komentar