Adriano, Sang Kaisar yang Jatuh karena Miras Santika

Adriano, Sang Kaisar yang Jatuh karena Miras Santika
Adriano Leite Ribeiro. FOTO: Instagram adrianoimperador
0 Komentar

Dunia Luar Merusak

Terlepas dari masalahnya di luar lapangan, pemain Brasil itu terus mencetak gol dan membantu Inter meraih gelar pertama dari empat gelar Serie A yang akan dia menangkan bersama Inter.

Penampilannya juga berlanjut dengan tim nasional saat dia membantu mereka mengangkat Piala Konfederasi pada 2005 dan merupakan bagian dari “kuartet ajaib” yang banyak dibanggakan untuk Piala Dunia 2006 bersama Ronaldo, Ronaldinho dan Kaka.

Adriano hanya mencetak dua gol di babak penyisihan grup dan Brasil tersingkir dari turnamen oleh Prancis di perempat final.

Baca Juga:Ramos Siap Debut Bersama PSGLiverpool vs Arsenal: Mo Salah Hobi Jebol Gawang Arsenal

Tingkah laku sang striker di luar lapangan mendapat sorotan tajam saat dia ketahuan berpesta di klub malam sebelum pertandingan di musim 2006/07.

Kemudian manajer Brasil, Dunga mengeluarkannya dari skuad dan mengatakan kepadanya bahwa dia perlu mengubah caranya.

Mancini juga muak dengan tingkah lakunya dan mencoretnya untuk pertandingan Liga Champions karena dia melewatkan pertemuan tim karena efek perayaan ulang tahun.

Pada 2007, pemilik Inter Massimo Moratti mengirimnya ke Brasil dengan cuti yang tidak dibayar dan meskipun dia baru berusia 25 tahun pada tahap ini, kariernya menurun dengan cepat.

Kesepakatan pinjaman dengan Santos disetujui tetapi masalah terus mengikutinya. Dia diusir keluar lapangan karena menanduk pemain belakang Santos dan datang terlambat untuk latihan.

Dia dikirim kembali ke Italia tetapi pelatih Jose Mourinho tidak senang dengan kondisi fisiknya dan menyuruhnya menurunkan berat badan.

Pada 2009, kontraknya dengan Inter dibatalkan dan dia kembali menandatangani kontrak dengan tim masa kecilnya Flamengo.

Baca Juga:Lazio vs Juventus: Sarri Sebut Juventus Tim yang Tidak Bisa DilatihFiorentina vs AC Milan: Milan Tanpa Rebic dan Calabria

Adriano menikmati kebangkitannya bersama klub Brasil di mana dia membantu mereka meraih gelar liga dengan 19 gol di musim ini.

Sempat bermain untuk Roma beberapa bulan ketika dia gagal muncul untuk tes medis dan kontraknya dibatalkan.

Adriano nyaris tidak menendang bola setelah ulang tahunnya yang ke-30 dengan penampilan terakhirnya untuk klub yang datang pada 2016 untuk tim liga Amerika yang lebih rendah, Miami United.

Dia saat ini tinggal di Rio de Janeiro dan terlihat menghabiskan waktunya dengan teman-teman lama di favela tempat dia dibesarkan, mengendarai skuter dan membagikan Big Mac kepada anak-anak di daerah tersebut.

0 Komentar