SAO PAULO – Pelatih kepala Brasil Tite mengatakan Selecao mengejar keunggulan setelah memesan tiket mereka ke Piala Dunia 2022 di Qatar.
Gol babak kedua Lucas Paqueta memastikan kemenangan 1-0 atas Kolombia pada Jumat (12/11/2021) pagi WIB dan kualifikasi Qatar 2022 Brasil dengan lima pertandingan tersisa.
Paqueta memecah kebuntuan 18 menit menjelang pertandingan usai di Sao Paulo. Dia bekerja sama dengan Neymar untuk membawa Brasil ke pertandingan ke-12 mereka tanpa kekalahan di babak kualifikasi CONMEBOL.
Brasil kini telah memenangkan 11 pertandingan kandang terakhirnya di kualifikasi Piala Dunia—kemenangan beruntun terpanjang dari tim mana pun dalam sejarah CONMEBOL.
Meskipun tempat Piala Dunia Brasil sudah pasti, Tite dan juara dunia lima kali itu menolak untuk berpuas diri menjelang pertarungan melawan rival sengit Argentina pada Rabu (17/11/2021) pukul 06.30 WIB.
“Soliditas, memiliki kreasi, memiliki tujuan dan kemenangan,” kata Tite kepada wartawan dikutip radarsports.id dari Livescore. “Itulah keunggulan. Kreasi dan cetak gol, soliditas pertahanan dan kemenangan. Itulah yang menggerakkan kami,” tuturnya.
“Kami harus sedekat itu. Besok (Sabtu) kami akan sedikit bergaul untuk merayakan momen itu,” ucapnya.
Tite menyatakan kegembiraan terbesarnya adalah berbagi kegembiraan. “Tak ternilai harganya ketika saya melihat komisi teknis, pada orang-orang yang bekerja dalam seleksi hari demi hari. Ini adalah cara, martabat yang kami gunakan untuk melakukan pekerjaan kami,” ujarnya.
Sejak mengambil alih pada 2016, mantan bos Corinthians Tite telah mencatat 50 kemenangan dari 67 pertandingan, dengan 12 hasil imbang dan lima kekalahan tersisa dengan kejayaan Copa America 2019.
“Satu-satunya hal yang menggerakkan saya adalah melakukan seluruh siklus, sesuatu yang tidak dilakukan pada kesempatan terakhir,” kata Tite, mengacu pada penunjukan selama kampanye kualifikasi Piala Dunia 2018 Brasil sebelum kalah di perempat final di Rusia. “Itulah yang menggerakkan saya,” ujarnya.
“Saya tidak mengajukan diri untuk seleksi. Manajer saya tidak membunyikan klakson di telinga siapa pun. Saya bekerja untuk sampai ke sana. Saya mengambilnya di tengah proses. Kami pergi jauh-jauh, Anda tahu ceritanya. Saya diundang kembali kemudian untuk seluruh proses. Seperti yang saya lakukan di Gremio, Corinthians, Caxias,” tuturnya.
“Lalu saya berpikir, saya pikir, kawan, mungkin lintasan profesional saya akan memungkinkan saya untuk melakukan satu periode penuh. Itulah yang menggerakkan saya,” katanya.
Kebangkitan Paqueta
Paqueta telah terbukti menjadi anggota berpengaruh Brasil Tite sejak meninggalkan raksasa Serie A Milan untuk Ligue 1 Lyon, di mana dia telah menemukan kembali bentuk terbaiknya sejak transfer 2020.
Setengah dari gol Paqueta untuk Brasil (tiga dari enam) telah dibantu oleh rekan setimnya Neymar.
“Kualifikasi itu adalah hasil kerja yang kami bangun di sana,” kata Paqueta. “Tujuan kami adalah membuat Brasil lolos ke Piala Dunia, dan syukurlah kami berhasil melakukannya hari ini,” tuturnya.
“Saya harus beradaptasi dengan peran saya, dan itu memberi saya sedikit kepercayaan diri untuk memperjuangkan ruang saya,” ujar Paqueta.
“Di mana pun saya bermain, saya berharap untuk melakukan yang terbaik. Saya harus berpikir selangkah demi selangkah untuk menaklukkan ruang saya dan memenuhi impian saya bermain di Piala Dunia,” ucapnya. (Sandy AW)