Jadi Klub Sultan, Newcastle Bidik Gelar Premier League

Jadi Klub Sultan, Newcastle Bidik Gelar Premier League
EUFORIA. Para penggemar Newcastle United berkumpul di markas klubnya, Jumat (8/10/2021), setelah pengambilalihan klub oleh konsorsium yang dipimpin Arab Saudi. FOTO: Twitter Newcastle United
0 Komentar

“Kami sangat bangga menjadi pemilik baru Newcastle United, salah satu klub paling terkenal di sepak bola Inggris,” kata Al-Rumayyan.

“Kami berterima kasih kepada para penggemar Newcastle atas dukungan setia mereka selama bertahun-tahun dan kami senang bekerja sama dengan mereka,” tuturnya.

Staveley menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan investasi jangka panjang. “Kami sangat senang dengan prospek masa depan untuk Newcastle United,” ucapnya.

Baca Juga:Gugatan Pemerkosaan Cristiano Ronaldo di Las Vegas Harus DibatalkanPogba Belum Yakin Berkomitmen untuk Manchester United

“Kami bermaksud untuk menanamkan filosofi persatuan di seluruh klub, menetapkan tujuan yang jelas, dan membantu memberikan kepemimpinan yang memungkinkan Newcastle United meraih pencapaian besar dalam jangka panjang,” katanya.

“Ambisi kami selaras dengan para penggemar untuk menciptakan tim yang sukses secara konsisten yang secara teratur bersaing memperebutkan trofi utama dan menghasilkan kebanggaan di seluruh dunia,” tuturnya.

Sementara itu, Reuben menyatakan pihaknya menantikan masa depan yang hebat untuk Newcastle United. “Newcastle adalah kota yang fantastis, itulah sebabnya keluarga kami telah banyak berinvestasi di daerah ini selama bertahun-tahun. Untuk menjadi bagian dari klub hebat ini dan penggemarnya yang luar biasa adalah sebuah hak istimewa,” ucapnya.

“Kami akan membangun klub komunitas sejati, berdasarkan pengetahuan keluarga kami tentang kota dan sejalan dengan rencana kami yang telah bekerja sama dengan Dewan Kota Newcastle untuk memberikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan untuk daerah tersebut,” ujarnya.

Mengapa Pengambilalihan Mendapat Lampu Hijau Sekarang?

Konsorsium yang dipimpin Saudi sebelumnya menarik diri dari kesepakatan pada Juli 2020 setelah Liga Premier mengidentifikasi negara Saudi sebagai direktur dengan kontrol atas klub, yang akan membuatnya tunduk pada tes pemilik dan direktur liga sebagai bagian dari pengambilalihan.

Namun, negara Saudi menghilangkan hambatan signifikan untuk pengambilalihan ketika menyelesaikan masalahnya dengan beIN Sports atas streaming ilegal sepak bola Liga Premier pada Rabu.

Jaringan Qatar beIN tidak dapat mengudara di Arab Saudi selama empat setengah tahun terakhir sebagai bagian dari perselisihan diplomatik, tetapi larangan itu sekarang akan berakhir.

Baca Juga:Belgia 2 vs 3 Prancis: Generasi Emas Apes LagiBonucci Mohon Maaf Atas Kartu Merah

Stasiun itu menentang pengambilalihan Newcastle, dengan mengatakan larangan dan pembajakan kontennya merusak pemegang hak olahraga.

0 Komentar