Urunan Bangun Sirkuit Balap Sepeda Mandiri

Sirkuit Balap Sepeda BMX dan MTB
Sejumlah atlet sepeda berlatih di sirkuit Ngablu Paser Racing Team
0 Komentar

PURBARATU, RADARSPORTS.ID – Komunitas goweser Ngablu Passer Racing Team membangun sirkuit balap sepeda sederhana. Berbekal semangat, mereka urunan membangun track. Khususnya untuk biaya bahan baku pembuatan lokasi start dan pengerjaan sirkuit.

Meski masih sederhana, namun sirkuit itu bermanfaat untuk menempa puluhan atlet balap sepeda Kota Tasikmalaya. Terutama kategori sepeda BMX dan sepeda gunung. Nyaris setiap Jumat sampai Minggu, sirkuit yang berlokasi Kelurahan Setiajaya Kecamatan Purbaratu tersebut menjadi arena latihan para atlet sepeda balap.

Salah satu pentolan Ngablu Passer Racing Team, Dede Abdul Malik bersyukur atas terlaksananya cita-cita para atlet dan pegiat untuk memiliki sirkuit sepeda sendiri. “Mulai dari H Aef, pengusaha bordir, para donatur termasuk para pengurus dan anggota klub,” tuturnya Kepada Radar, pada Jumat (20/1/2023).

Baca Juga:Rumus Dasar Excel yang Wajib Kamu TahuCara Mengatasi ASI Seret, Nomor 2 Wajib Rutin

Selain sebagai sarana tempa bibit unggul pembalap Tasikmalaya, dia berharap sirkuit itu kelak menjadi tempat penyelenggaraan event balap sepeda BMX dan MTB.

“Terlebih sejumlah atlet dari klub kami seperti Rahmi, Ari dan lainnya bisa diandalkan. Sekaligus jadi ajang untuk menguji hasil latihan selama ini,” ucap Dede.

ASN Setwan Kota Tasikmalaya itu mengakui sirkuit masih membutuhkan penyempurnaan. Tetapi untuk menggelar event tingkat Kota Tasikmalaya atau Priangan Timur, secara teknis sudah cukup layak. Tinggal dukungan pemerintah dan pihak swasta untuk menyeponsori.

Dede berharap pemerintah daerah dan stakeholder memberikan perhatian agar bisa terlaksana kejuaraan di sana. Termasuk Pengcab Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) dan KONI Kota Tasikmalaya.

“Digelarnya kejuaraan tentunya bakal menimbulkan multiplier effect atau dampak berganda untuk masyarakat. Sejalan dengan desain olahraga nasional, dimana ke depan olahraga bisa dipacu untuk mendorong multiplier effect. Seperti menumbuhkan pasar untuk pelaku UMKM, wisata hingga kampanye untuk meminimalisasi polusi dengan beralih mengendarai sepeda untuk mendukung sebagain aktivitas,” harapnya. (FIRGIAWAN)

0 Komentar