FLORENCE – Simone Inzaghi membeberkan diskusi tim saat jeda istirahat untuk menginspirasi Inter menuju kemenangan comeback atas Fiorentina di Artemio Franchi, Rabu (22/9/2021) dini hari WIB.
Viola mendominasi babak pertama di Stadio Franchi, unggul lebih dulu melalui Riccardo Sottil (23’) dan memaksa beberapa penyelamatan dari Samir Handanovic.
Namun, dua gol dalam tiga menit dari Matteo Darmian (52’) dan Edin Dzeko (55’) membalikkan keadaan, sebelum gol telat Ivan Perisic (87’) dan kartu merah Nico Gonzalez (78’).
“Saya datang untuk bekerja dengan skuad yang baru saja memenangkan Scudetto. Saya juga telah memenangkan beberapa trofi. Jadi kami memiliki pengalaman,” kata Inzaghi kepada DAZN dikutip radarsports.id dari Football Italia.
Inzaghi mengakui Nerazzurri menderita di setengah jam pertama dan Fiorentina pantas mendapat pujian untuk itu. “Kemudian kami melawan dan mencetak tiga gol, bahkan bisa lebih banyak lagi. Itu tidak mudah. Jadi ini adalah penampilan tim yang hebat,” ujar mantan pelatih Lazio tersebut.
Pelatih asal Italia itu mengapresiasi upaya para pemainnya yang pantang menyerah. Karena untuk mengejar ketertinggalan di kandang Fiorentina dengan antusiasme pendukung tuan rumah yang memenuhi tribun itu tidak mudah. “Saya senang dengan reaksinya,” tuturnya.
Peran Dzeko, Darmian dan Perisic
Inzaghi akan mengganti dua pencetak gol tepat sebelum gol, karena Denzel Dumfries dan Alexis Sanchez sudah berdiri di pinggir lapangan.
“Dzeko pasti diganti, saya masih evaluasi Darmian. Saya beruntung memiliki skuad yang kompetitif dengan Alexis Sanchez yang telah berlatih selama 10 hari sekarang,” katanya.
Sang pelatih juga senang dengan penampilan Perisic yang memastikan kemenangan Inter menjadi 3-1. “Perisic tidak mencetak gol selama berbulan-bulan. Saya memindahkannya ke peran penyerang dan dia mencetak gol. Terkadang pelatih juga harus mengikuti instingnya saja,” ujarnya sambil tersenyum.
Inzaghi ditanya apa yang menyebabkan performa buruk itu di babak pertama dan bagaimana dia berhasil mengubahnya selama pembicaraan timnya.
“Kami terlalu banyak melakukan kesalahan teknis dalam memberikan bola, karena kami tahu Fiorentina akan ganas sejak awal. Saya memberi tahu para pemain bahwa kami harus menemukan bentuk kami dan bertahan di sana. Karena kami tahu bahwa mereka tidak dapat mempertahankan tempo itu sepanjang 90 menit,” tuturnya.
Inter kini telah memenangkan empat dari lima pertandingan Serie A, seri lainnya dengan Sampdoria, dan masih menjadi penantang Scudetto bahkan setelah menjual Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi, belum lagi kehilangan Antonio Conte.
“Setelah apa yang terjadi selama musim panas, kami harus melanjutkannya. Saya beruntung berada di klub ini, karena kami kehilangan tiga pemain besar dan termasuk Christian Eriksen di dalamnya. Namun kami tidak pernah membiarkan kepala kami tertunduk. Bahkan ketika tidak banyak pembicaraan tentang Inter selama musim panas, kami tetap yakin bahwa pekerjaan kami berada di jalur yang benar. Kami harus terus menjalaninya satu per satu, ini masih awal,” katanya. (Sandy AW)
Statistik Opta
- Melawan Fiorentina, Inter telah mengoleksi 1.500 kemenangan Serie A mereka. Nerazzurri telah mencapai tonggak sejarah ini 91 tahun, 11 bulan dan 15 hari sejak pertama mereka (Oktober 1929 melawan Livorno).
- Inter telah menyamai rekor gol yang dicetak dalam lima pertandingan pertama di Serie A (18 pada 1960-61).
- Hanya Paul Pogba (7) yang memberikan lebih banyak assist daripada Barella (4) dari permainan terbuka di lima Liga Eropa teratas pada 2021-22.
- Dzeko telah mencetak setidaknya empat gol dalam lima matchday pertama Serie A untuk pertama kalinya sejak 2017-18 (enam).
- Perisic telah mencetak lima gol melawan Fiorentina di Serie A. Hanya melawan Chievo (tujuh) dia telah mencetak lebih banyak gol di kompetisi.
Sumber: Livescore
https://www.instagram.com/p/CUG_AzeBQup/