Ole Gunnar Solskjaer pantas mendapat pujian karena membuat ”perbaikan besar” di Manchester United saat dia mendekati musim ke tiganya sebagai pelatih.
Solskjaer selalu berada di bawah tekanan kuat menjelang Derbi Manchester Liga Premier melawan Manchester City, Sabtu.
Setan Merah hanya memenangkan setengah dari 10 pertandingan pembukaan Liga Premier. Mereka dipermalukan Liverpool kandang 5-0 dalam pertandingan terakhir mereka di Old Trafford. Hasil tersebut menjadi awal yang mengecewakan untuk musim penuh ketiganya sebagai pelatih.
United mengoleksi 17 poin dari 10 pertandingan pembukaan liga mereka dan terpaut delapan poin dari pemuncak klasemen Chelsea. Itu mirip dengan raihan 9 poin dari10 pertandingan di 2019-20 ketika finis keenam.
Hasil imbang 2-2 dengan Atalanta di Liga Champions pada pertengahan pekan hampir tidak mengangkat tekanan dari Solskjaer, yang belum pernah memenangkan trofi sejak penunjukannya pada Desember 2018 sebagai pelatih sementara.
Namun bagi Bruno Fernandes, gelandang United, hasil tersebut menegaskan tak hanya Solskjaer tetapi para pemain juga harus disalahkan untuk hasil buruk mereka.
“Dia membawa saya ke klub. Dia memberi saya kesempatan untuk bermain di klub yang luar biasa ini dan dia membuat mimpi saya menjadi kenyataan,” kata Fernandes kepada Sky Sports.
”Dia adalah orang yang hebat dan semua orang tahu bagian manusiawi dari dirinya,” tuturnya.
“Itu normal orang marah karena hasil tidak datang, tetapi terlalu mudah untuk menyalahkan pelatih saja. Kami pergi ke lapangan, kami harus melakukan yang lebih baik,” ujarnya.
“Kami bisa mengatakan sistemnya tidak cukup baik, tetapi kami bermain 4-2-3-1 selama tiga tahun. Kami mencapai beberapa final, yang tidak kami menangkan, saya mengerti itu. Namum kami mendapat tempat kedua musim lalu dan tidak ada yang menduga kami memiliki musim sebaik yang kami lakukan,” ujarnya.
“Itu tidak sebagus yang kami inginkan. Namun ini adalah musim yang bagus secara keseluruhan setelah apa yang dipikirkan semua orang,” tuturnya.
“Jika kami tidak kehilangan poin itu pada Januari, Februari, kami bisa lebih dekat dengan City. Ada peningkatan besar dalam tim, peningkatan besar di klub sejak dia tiba, dan saya pikir dia pantas mendapat pujian,” kata Fernandes.
”Saya pikir dia mampu berbuat lebih banyak dan kami sebagai tim mampu berbuat lebih banyak. Itu tidak hanya bergantung pada pelatih. Kami harus mencoba membantunya karena dia berusaha membantu kami,” ujar Bruno Fernandes dikutip dari livescore.
”Itu bukan yang kami inginkan. Kami kehilangan poin melawan Everton, Aston Villa, dan Liverpool di kandang,” ujar gelandang asal Portugal itu.
“Musim lalu itu adalah masalah di kandang, kami memulai musim dengan sangat baik di kandang melawan Leeds dan Newcastle dan di Liga Champions juga. Namun kami masih kehilangan poin di kandang dan kami tahu itu. Ini bukan hanya kesalahan pelatih,” kata dia.
Fernandes terlibat langsung dalam 46 gol di semua kompetisi musim lalu, 13 lebih banyak dari pemain terbaik berikutnya Marcus Rashford dan sekali lagi memimpin di antara para pemain United musim ini dengan empat gol dan tujuh assist-nya.
Yang terbaru dari empat gol pemain internasional Portugal musim ini tiba melawan Newcastle United pada 11 September dan ada persepsi bahwa pentingnya dia bagi United berkurang sekarang karena Cristiano Ronaldo kembali ke klub.
Namun, Fernandes menciptakan lebih banyak peluang per 90 menit musim ini dibandingkan musim lalu (3,94 hingga 2,69) dan lebih banyak peluang besar (0,74 hingga 0,65), semuanya saat ia bermain lebih dalam ke lini tengah.
”Cara kami bermain di dua pertandingan terakhir, saya bermain sedikit lebih dalam, tapi itu karena kami mengubah sistem dan Anda harus beradaptasi,” kata Fernandes.
“Semua orang menyesuaikan diri. Kami harus melakukan apa yang lebih baik untuk tim…saya masih bisa melakukan permainan saya di mana pun saya bermain. Saya tahu orang-orang kesal karena jumlahnya sedikit berkurang, gol semakin sedikit, tetapi assist semakin banyak,” kata dia.
“Orang-orang selalu menganggap mencetak gol selalu lebih baik daripada melakukan assist atau permainan hebat. Musim lalu semua orang seperti berfikir, ’dia mencetak banyak gol tetapi dia juga mencetak banyak penalti dan dia tidak tampil bagus’,” tuturnya.
”Sekarang saya tampil dan memberikan banyak assist dan orang-orang mengatakan ’dia tidak mencetak gol’. Akan selalu ada masalah. Saya tidak pernah senang dengan diri saya sendiri. Saya ingin selalu berkembang dan melakukan yang lebih baik,” katanya.
Bruno Fernandes mengatakan, tim lebih mengenalnya dan dia tidak mendapatkan ruang yang didapatkan di awal karena berasal dari Portugal dan sebagian besar pemain tidak tahu siapa Fernandes.
“Sekarang ruangnya sedikit pendek bagi saya, waktunya sedikit singkat, dan saya harus meningkatkannya agar cepat dalam menembak dan mengoper dan segalanya untuk membuat permainan saya bekerja,” ujarnya. (sal)