Pique Tak Ingin Mengecewakan Xavi, Cemas Kehilangan Popularitas Setelah Pensiun

Xavi Hernandez, Sergio Busquets dan Gerard Pique
BERI PESAN. Pelatih kepala Barcelona Xavi Hernandez memberikan pesan kepada Sergio Busquets dan Gerard Pique dalam laga melawan Espanyol di LaLiga Santander di Camp Nou, Minggu (21/11/2021) dini hari WIB. FOTO: Twitter Barcelona
0 Komentar

RADAR SPORTS – Gerard Pique mengungkapkan dia merasakan tekanan tambahan karena dia tidak ingin mengecewakan mantan rekan setimnya dan pelatih kepala baru Barcelona Xavi Hernandez.

Bek tengah itu telah memulai semua tiga pertandingan di era baru di bawah Xavi, yang ditunjuk setelah pemecatan Ronald Koeman pada akhir Oktober.

Barca telah menang dua kali saat seri lainnya dari tiga pertandingan pertama Xavi dan saat ini duduk di urutan ke-10 di LaLiga, 10 poin di belakang pemimpin Real Madrid.

Baca Juga:PSG vs Nice: Digunjing Terus, Pochettino Tegaskan Messi Sangat Pantas Terima Ballon d’OrInggris 20 vs 0 Latvia: Ellen White Jadi Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa Wanita Inggris

Pique sekarang merasakan tekanan tambahan untuk tampil bagi mantan gelandang Blaugrana, yang bermain dengannya 261 kali selama masa tenang klub Catalan.

“Xavi telah tiba dan telah menetapkan standar seperti kebanyakan pelatih,” kata Pique kepada acara televisi Spanyol El Hormiguero dikutip radarsports.id dari Livescore, Rabu (1/12/2021).

“Standar itu diperlukan untuk menuntut pesanan dan kami akan memenuhi semuanya seperti yang selalu terjadi di masa lalu,” tuturnya.

“Ini memberi tekanan tambahan pada saya untuk memiliki Xavi sebagai pelatih, Anda tidak ingin mengecewakannya,” ucapnya.

“Secara moral saya harus memberikan yang terbaik dan jika penampilan saya bukan yang terbaik, saya merasa seperti mengecewakannya,” ujarnya.

Kehilangan Messi Belum Sembuh

Tantangan Barca telah meningkat musim ini setelah kepergian Lionel Messi, yang mengakhiri hubungan 21 tahun dengan raksasa Spanyol saat dia bergabung dengan Paris Saint-Germain dengan status bebas transfer.

Pique menjelaskan kesulitan melihat Messi pergi saat dia mengenang masa kejayaan dengan superstar Argentina, yang mengumpulkan Ballon d’Or ketujuh yang memperpanjang rekor pada Senin (29/11/2021) malam waktu setempat.

Baca Juga:Everton vs Liverpool: Van Dijk Trauma di Goodison Park, Klopp Tak Akan Beri Ampun, Warnock Kasihan ke BenitezMuller Klaim Lewandowski Lebih Pantas Dapatkan Ballon d’Or 2021, Messi Tak Yakin Rekornya Bisa Dipecahkan

“Sangat sulit, kami bermain bersama sejak kami berusia 14 tahun,” ujarnya. “Itu sangat sulit dari sudut pandang olahraga dan pribadi. Segalanya tidak berjalan dengan baik bagi kami di awal musim,” tuturnya.

“Saya senang untuknya dan Ballon d’Or ketujuhnya membuktikan bahwa dia adalah yang terbaik sepanjang masa,” ucapnya.

“Dia telah pergi ke negara baru dan budaya baru. Sulit, itu terjadi pada saya ketika saya berusia 17 tahun ketika saya pergi ke Manchester (United). Leo telah pergi bersama keluarganya dan saya pergi sendiri, tetapi itu sulit,” katanya.

0 Komentar