Boban Sebut Rencana Piala Dunia Dua Tahunan sebagai Absurditas

Kepala sepak bola UEFA Zvonimir Boban mengatakan mereka yang terlibat dalam pertandingan harus menentang proposal FIFA untuk menggelar Piala Dunia setiap dua tahun karena jika berhasil, itu akan merugikan semua orang.

FIFA mengadakan pertemuan puncak online bulan lalu untuk membahas perpindahan Piala Dunia dari yang terjadi setiap empat tahun menjadi setiap dua tahun, yang telah dipenuhi oleh oposisi kuat di dalam UEFA.

Mantan bintang Milan dan Kroasia Boban mengatakan gagasan itu bahkan lebih buruk daripada Liga Super, yang digagalkan awal tahun ini oleh reaksi publik luas dari penggemar dan klub Eropa.

“Setiap orang normal yang memahami dan menghormati sepak bola, tidak dapat menerima ide Piala Dunia dua tahunan,” kata Boban melalui Gazzetta dello Sport dikutip radarsports.id dari Livescore, Minggu (10/10/2021). “Anda akan membatalkan 100 tahun sejarah Piala Dunia, kompetisi terbaik di dunia,” ucapnya.

“Sepak bola tidak dapat direvolusi secara sepihak tanpa konsultasi yang baik dengan semua bagian yang terlibat dan memerintahkan lembaga lain untuk melakukan hal lain: UEFA harus menyelenggarakan Euro setiap dua tahun, liga domestik harus memangkas jumlah tim, ini dan itu,” tuturnya.

“Hal yang paling tidak masuk akal, bahkan jika mungkin klub belum menyadarinya, adalah dua jendela jeda internasional. Tiga pertandingan berturut-turut dan seorang pemain mati. Dua pertandingan bisa Anda pulihkan, tiga tidak. Bepergian tidak ada salahnya  pesepak bola, terlalu banyak pertandingan berturut-turut,” ujarnya.

“(Piala Dunia dua tahunan akan) bahkan lebih buruk daripada Liga Super,” ucapnya.

Kisah Oposisi

Saat beberapa pejabat UEFA telah berbicara menentang rencana tersebut, perlawanan Boban terkenal mengingat hubungannya dengan presiden FIFA Gianni Infantino.

Boban bekerja sebagai Wakil Sekretaris Jenderal FIFA dari 2016 hingga 2019.

“Sungguh absurd yang tidak pernah saya bayangkan bisa datang dari seorang presiden yang masih saya cintai setelah bekerja dengannya selama tiga tahun atau dari pesepak bola seperti (Arsene) Wenger,” katanya. “Ide ini sangat gila sehingga kami benar-benar harus melawannya karena itu akan menyakiti semua orang,” ucapnya.

Boban mengatakan UEFA tidak akan pernah mengusulkan penyelenggaraan Euro setiap dua tahun, bahkan jika itu berarti lebih banyak uang.

“Itu akan buruk bagi pemain, liga, klub serta untuk daya tarik kompetisi,” ucapnya.

“Itu tidak menghormati siapa pun. Itu akan menghancurkan institusi sepak bola bersama dengan piramida sepak bola yang dibangun berkat kerja keras selama beberapa dekade,” ujarnya. (Sandy AW)